Beberapa hari terakhir ini, kasus Hafidz dan Syifa terangkat kembali. Dulu kasus ini pernah jadi trending topic bukan hanya di twitter saja, tapi juga di lingkungan RT gue, karena lokasi Hafidz dan Syifa membuang Almarhumah Ade Sara persis di dekat gerbang tol Bintara, dekat rumah gue di Pondok Kopi dulu.
Yang menarik dari kasus ini, Syifa membacakan pledoi yang entah kenapa membuat gue jadi teringat sesuatu: Hukum tidak akan pernah bisa menghapus kesalahanmu. Allah akan selalu memaafkan kesalahanmu ketika kamu bertobat. Masya Allah, baik sekali ya Allah. Karena kebaikan-Nya, kadang kita suka lupa, setelah tobat, kita lakukan kesalahan yang sama, lalu tobat lagi, dan lakukan kesalahan yang sama lagi.
Iterasi itu akan terus berjalan, hingga kita menemukan titik dimana kita menerima peringatan berupa balasan yang langsung bisa kita rasakan. Di titik itu kita baru sadar: Allah baik sekali ya. Gue kutip dari detik.com disini sebagai pengingat untuk gue sendiri karena susah untuk buka detik.com.
Majelis hakim yang Syifa muliakan
Syifa mohon kehadapan majelis hakim dengan segala rasa penyesalan dan tobat syifa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Kiranya
Tuhan yang Maha Esa bisa memberikan ampunan kepada Syifa dan kehadapan
majelis hakim Syifa sangat memohon agar dapat diberikan keputusan yang
adil, arif dan bijaksana serta putusan yang seringan-ringannya kepada
diri Syifa yang bisa Syifa jalani dengan penuh tanggungjawab untuk
menebus kesalahan dan dosa yang telah Syifa perbuat dan kiranya putusan
majelis hakim tersebut tetap memberikan kesempatan kepada Syifa untuk
dapat melanjutkan pendidikam dikemudian hari.
Syifa
berjanji tidak akan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum,
dan syifa akan menepati janji Syifa ini. Majelis hakim Syifa masih
mempunyai harapan dan saat ini meneruskan pendidikan untuk mewujudkan
semua cita-cita untuk membahagiakan kedua orang tua Syifa keluarga Syifa
dan orang-orang di sekitar Syifa.
Syifa masih ingin
menepati janji Syifa kepada mama untuk membiayai beliau naik haji, Syifa
juga akan menepati janji Syifa kepada saudari Syifa untuk menjadi orang
yang sukses.
Syifa mohon maaf yang sebesar-besarnya
kepada keluarga Ade Sara terutama kepada kedua orang tua Ade Sara Om
Suroto dan Tante Elizabeth. Maafkan Syifa karena telah membuat duka yang teramat dalam di hati Om Suroto dan Tante Elizabeth.
Kepada
teman-teman Syifa, kepada pihak sekolah atau kampus tempat Syifa
belajar, Syifa juga memohon maaf yang sebesar-besarnya. Sekali lagi
Syifa mohon khususnya kepada mama dan papa untuk senantiasa
mendoakan Syifa anak mama dan papa agar kiranya Syifa tetap tegar dan
sabar dalam menjalani ujian hidup yang berat ini.
Jujur
terkadang timbul dari dalam diri Syifa rasa putus asa dan ingin segera
mengakhiri hidup agar segera kembali ke pangkuan Ilahi Robbi. Namun
Syifa sadar, hal itu bukanlah solusi bagi diri Syifa untuk belajar akan arti kehidupan ini.
Semoga mama dan papa tetap mendoakan Syifa agar bisa keluar dari cobaan dan ujian ini dengan selamat.
Amin ya robbal alamin.
No comments:
Post a Comment